TNI Angkatan Udara melalui Lanud Halim Perdanakusuma kembali menunjukkan peran strategisnya dalam operasi kemanusiaan dengan mengirimkan bantuan darurat bagi korban banjir di Kabupaten Padang, Sumatera Barat, serta wilayah terdampak lainnya di Sumatera Utara dan Aceh. Pengiriman dilakukan secara terstruktur dan dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Erwin Sugiandi, M.Han. Langkah ini menegaskan kesiapan unsur udara dalam mendukung penanganan bencana secara cepat dan tepat.
Pada misi kemanusiaan tersebut, dua pesawat angkut A-2903 dari Skadron Udara 2 diberangkatkan menuju Padang dengan membawa logistik kritis yang sangat dibutuhkan masyarakat. Total muatan mencapai 3.602 kilogram, terdiri dari starlink, genset, LCR (Light Craft Rubber), perlengkapan ibadah, dan peralatan memasak. Seluruh bantuan berasal dari Baloghan Kemhan RI serta Mabes TNI AD, sehingga memastikan kualitas bantuan memenuhi standar kebutuhan darurat di lapangan.
Tidak hanya itu, pengiriman bantuan juga dilakukan melalui pesawat C-130 Hercules A-1315 dari Skadron Udara 32 Abdurrahman Saleh yang melayani rute Aceh–Lhokseumawe. Pesawat ini membawa vitamin, obat-obatan, perlengkapan dapur, genset, filter air, kasur, bahan makanan, hingga tambahan dua unit genset lainnya. Seluruh muatan tersebut bertujuan mempercepat pemulihan awal masyarakat terdampak banjir yang kini mengalami keterbatasan akses logistik.
Kontribusi ini menunjukkan bahwa kehadiran TNI AU bukan hanya pada aspek pertahanan, tetapi juga pada misi kemanusiaan nasional. Koordinasi yang terus dibangun dengan instansi terkait menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan bantuan dapat terkirim secara lancar. Efektivitas operasi udara memberi keuntungan besar dalam menjangkau daerah terdampak yang akses daratnya terbatas akibat bencana.
Langkah TNI AU melalui Lanud Halim Perdanakusuma merupakan respon cepat yang sangat dibutuhkan masyarakat. Pengiriman logistik secara terukur dan tepat sasaran mempercepat proses bantuan tiba di kawasan terdampak di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya negara dalam menjaga keselamatan warga dan memulihkan kondisi wilayah yang terkena bencana.
