Program Sekolah Rakyat (SR) menjadi angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan rentan putus sekolah. Di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, program ini digelar sebagai bentuk nyata perhatian negara terhadap masa depan generasi muda. Dengan pusat pelaksanaan di SDN 2 Langkai yang kini sedang direnovasi, Sekolah Rakyat hadir memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari desil 1 dan desil 2. Ini bukan sekadar program bantuan pendidikan, melainkan gerakan sosial berkelanjutan yang menyasar langsung akar permasalahan ketimpangan pendidikan.
Didukung penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Sekolah Rakyat menjamin seluruh kebutuhan siswa—mulai dari fasilitas sekolah, asrama, seragam, hingga perlengkapan belajar. Dengan kuota awal sebanyak 75 siswa berusia 6 hingga 12 tahun, Palangka Raya menjadi salah satu daerah percontohan dalam pelaksanaan program ini. Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Riduan, menegaskan bahwa “Semua pembiayaan ditanggung oleh pemerintah pusat, termasuk fasilitas sekolah, asrama, dan kebutuhan harian siswa. Mulai dari seragam sekolah, sepatu, perlengkapan belajar, hingga tempat tinggal, semuanya diberikan secara gratis.”
Lebih dari sekadar pendidikan gratis, Sekolah Rakyat membawa pendekatan komprehensif dalam pemberdayaan anak-anak kurang mampu. Mereka yang diasramakan akan mendapatkan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh perhatian, yang memungkinkan proses belajar berlangsung secara optimal. Pemerintah juga menggandeng para pendamping sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memastikan seleksi peserta dilakukan secara transparan dan tepat sasaran. Pendekatan ini memperkuat kepercayaan publik bahwa program ini bukan sekadar formalitas, tapi benar-benar menyentuh mereka yang membutuhkan.
Program Sekolah Rakyat sejalan dengan data dan visi global dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas. Menurut UNESCO, lebih dari 244 juta anak dan remaja di seluruh dunia tidak bersekolah. Indonesia, melalui program seperti Sekolah Rakyat, menunjukkan komitmen nyata untuk menurunkan angka tersebut. Riduan berharap, “Dengan sinergi dan kolaborasi lintas sektor, kita ingin memastikan bahwa tidak ada anak di kota ini yang gagal sekolah hanya karena tidak punya biaya.” Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Sekolah Rakyat bukan hanya program pendidikan, tetapi wujud nyata keadilan sosial yang membawa harapan baru bagi anak-anak miskin di Palangka Raya. Dengan dukungan APBN dan kolaborasi lintas sektor, program ini layak menjadi model nasional dalam pemerataan akses pendidikan. Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan terus mendukung inisiatif ini demi masa depan generasi muda yang lebih cerah.
#SekolahRakyat #PendidikanGratis #AnakIndonesiaHebat #PalangkaRayaCerdas #GenerasiEmas #ViralEdukasi #BeritaPositif #RiduanUntukPendidikan #IndonesiaMaju