Sekolah Rakyat Rintisan Tarakan, Wujud Nyata Asta Cita untuk Pendidikan Inklusif Anak Kurang Mampu

Pendidikan inklusif kini bukan lagi sekadar wacana, tetapi telah diwujudkan melalui hadirnya Sekolah Rakyat Rintisan Tarakan di Kalimantan Utara. Sejak resmi dibuka pada 30 September 2025, sekolah ini menjadi angin segar bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang selama ini sulit mengakses pendidikan layak. Program ini merupakan implementasi nyata dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menempatkan pemerataan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan manusia Indonesia. Dengan semangat tersebut, 65 pelajar tingkat SD dan SMP kini telah menempuh pendidikan di sekolah tersebut, dan jumlahnya terus bertambah setiap minggu.

Antusiasme masyarakat Tarakan terhadap Sekolah Rakyat begitu tinggi karena menawarkan konsep yang berbeda dari sekolah konvensional. Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan, Arbain, menjelaskan bahwa target penerimaan mencapai 100 siswa yang akan dibagi dalam dua jenjang pendidikan. Program ini secara langsung diawasi oleh Kementerian Sosial, memastikan penerima manfaat benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu. Langkah ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menghapus kesenjangan pendidikan di tingkat akar rumput serta menciptakan kesempatan yang adil bagi semua anak bangsa.

Walikota Tarakan, dr. Khairul, menilai bahwa konsep boarding school atau sekolah berasrama di Sekolah Rakyat memberikan nilai tambah yang besar. Selain mempelajari pelajaran umum, siswa juga mendapat pembinaan karakter, wawasan kebangsaan, dan pelatihan kedisiplinan hidup mandiri. Konsep ini tidak hanya mendidik anak-anak untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga membangun integritas, nasionalisme, dan mental tangguh yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan sistem asrama, interaksi sosial dan pembentukan karakter siswa berlangsung lebih intensif dan efektif.

Kepala Sekolah Rakyat Rintisan Tarakan, Marisa Aulia, optimistis bahwa pola pendidikan seperti ini akan melahirkan generasi unggul berdaya saing tinggi. Menurutnya, pembinaan menyeluruh yang meliputi aspek akademik, karakter, dan kedisiplinan akan menjadi bekal penting bagi anak-anak dalam mengubah masa depan mereka. Pendidikan tidak lagi dipandang sebatas ruang kelas, melainkan proses pembentukan manusia seutuhnya. Dari sinilah diharapkan muncul generasi baru yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh, berakhlak, dan siap menjadi motor kemajuan daerah.

Melalui program ini, pemerintah menunjukkan bahwa Asta Cita bukan hanya janji politik, tetapi wujud nyata keberpihakan terhadap rakyat kecil. Sekolah Rakyat Rintisan Tarakan menjadi simbol harapan baru bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki hak yang sama untuk bermimpi dan berprestasi. Dengan dukungan pemerintah daerah dan semangat masyarakat, inisiatif ini dapat menjadi model pendidikan nasional yang adil, berkarakter, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

#SekolahRakyatTarakan #AstaCita #PendidikanInklusif #PrabowoGibran #TarakanBerdaya #PendidikanUntukSemua #BoardingSchoolIndonesia #GenerasiBerdayaSaing #AnakBangsaCerdas #IndonesiaEmas2045 #SekolahRakyat #PendidikanGratis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *