Program Sekolah Rakyat Terintegrasi di Jawa Barat mencatat tonggak bersejarah dengan bergabungnya 1.380 siswa dari keluarga miskin ekstrem, tersebar di 13 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA. Program yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berkualitas, fasilitas lengkap, dan kurikulum berbasis budaya lokal mampu menjadi kunci memutus rantai kemiskinan. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Sosial, setiap siswa mendapatkan fasilitas asrama, makanan bergizi, perangkat belajar modern seperti laptop, hingga laboratorium lengkap.
Keunggulan Sekolah Rakyat di Jawa Barat tidak hanya terletak pada sarana pendidikan, tetapi juga pada muatan lokal Kepemimpinan Pancawaluya, Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer, yang membentuk karakter unggul generasi muda. Nilai-nilai ini menjadikan siswa tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan kepedulian sosial tinggi. Dengan demikian, program ini bukan hanya membangun individu sukses, tetapi juga membentuk pemimpin masa depan yang siap membawa perubahan positif di masyarakat.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara guru, kepala sekolah, wali asuh, dan wali asrama yang memberikan kasih sayang dan motivasi kepada siswa. Bahkan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan stimulus finansial hingga Rp20 juta per siswa untuk mendukung kebutuhan hidup mereka selama bersekolah. Dukungan ini menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para siswa, sehingga mereka dapat fokus belajar tanpa beban ekonomi keluarga.
Lebih dari sekadar pendidikan, Sekolah Rakyat menjadi instrumen strategis dalam pengentasan kemiskinan structural. Para siswa tidak hanya dibekali ilmu, tetapi juga keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan zaman. Harapannya, lulusan Sekolah Rakyat mampu menjadi generasi yang jauh lebih sukses daripada orang tuanya, sekaligus mengangkat perekonomian keluarga dari garis kemiskinan. Data menunjukkan bahwa angka kemiskinan di Jawa Barat telah menurun dari 7,08% menjadi 7,02%, dan program ini diyakini dapat mempercepat tren positif tersebut.
Melalui pendekatan holistik yang memadukan pendidikan modern, budaya lokal, dan dukungan penuh pemerintah, Sekolah Rakyat Jawa Barat menjadi contoh model pendidikan anti-kemiskinan yang patut ditiru daerah lain di Indonesia. Keberhasilan ini membuktikan bahwa kemiskinan bukanlah takdir, tetapi tantangan yang bisa diatasi melalui pendidikan berkualitas, kepemimpinan visioner, dan kemauan kuat untuk berubah.
#SekolahRakyatJabar #PendidikanUntukSemua #PrabowoSubianto #DediMulyadi #Pancawaluya #PendidikanBerkualitas #GenerasiEmasIndonesia #JawaBaratMaju