Program MBG di Jawa Tengah: Sehatkan Generasi, Serap Tenaga Kerja, dan Dorong Petani Lokal

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui, tetapi juga memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat. Kepala Desa Kadirejo, Riyadi, menyebutkan tahap awal program ini telah menyasar 3.489 penerima manfaat dari target 3.997 penerima di wilayah Kadirejo dan sekitarnya. “Itu akan meningkatkan ekonomi masyarakat Kadirejo dan sekitarnya. Banyak manfaatnya, multi effect kalau saya bilang. Di samping itu juga petani di sini semakin bergerak, hasil pertanian dan peternakan bisa diserap oleh SPPG ini,” tegasnya. Fakta ini menunjukkan bahwa MBG benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Keberadaan dapur MBG di Desa Kadirejo juga memberikan peluang kerja bagi warga setempat. Dari total 50 karyawan yang terlibat, sekitar 80% merupakan warga Kadirejo. Hal ini menjadi bukti bahwa MBG mampu menyerap tenaga kerja lokal, khususnya anak muda dan ibu rumah tangga. Dengan sistem yang terstruktur, pekerja tidak hanya memasak, tetapi juga bertugas dalam distribusi dan pengelolaan bahan pangan. Model ini sesuai dengan strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat yang selaras dengan tujuan pembangunan inklusif.

Program MBG di Jawa Tengah juga membawa angin segar bagi petani. Data menunjukkan, SPPG Kadirejo rata-rata menyerap 200–250 kilogram beras setiap hari dari petani lokal, ditambah pasokan bahan pokok lain yang disediakan oleh Bumdes dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Hal ini bukan hanya membantu pemasaran hasil panen, tetapi juga mendorong petani memperluas lahan tanam karena ada kepastian pasar. Dengan demikian, MBG tidak hanya menguatkan gizi generasi muda, tetapi juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi desa.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya kualitas makanan dalam distribusi MBG. “Pastikan sampai ke siswa dalam keadaan higienis dan siap saji. Itu menjadi penekanan kita di jajaran SPPG,” tegasnya. Hingga saat ini, Polri telah membangun 617 SPPG di seluruh Indonesia dan menargetkan pelayanan bagi 2,1 juta penerima manfaat serta membuka 30.850 lapangan kerja baru. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menambahkan, saat ini terdapat 1.285 SPPG atau 39,81% dari target 3.228 unit yang sudah beroperasi. Pemerintah daerah pun menggandeng koperasi dan mitra lokal untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan bahan pangan.

Program MBG di Jawa Tengah menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Selain menyehatkan generasi muda, program ini berhasil menyerap tenaga kerja lokal dan membuka akses pasar bagi petani. Dengan semakin banyaknya SPPG yang dibangun, manfaat MBG akan semakin luas, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Program ini tidak hanya menekan angka stunting, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian desa.

#MBGJawaTengah #GenerasiSehat #PetaniBangkit #EkonomiDesa #ProgramPrabowo #StopStunting #GiziUntukSemua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *