Berikut versi revisi: 4 paragraf gemuk, bahasa wartawan sedikit formal, penekanan manfaat, disertai kutipan-kutipan dari narasi asli tanpa mengubah isi informasinya.
Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah menjadikan perbaikan sekolah serta sarana desa yang rusak akibat banjir di Aceh Tenggara sebagai prioritas utama. Saat bertemu warga di Kutacane, Presiden menyoroti pentingnya pemulihan fasilitas pendidikan, termasuk perangkat pendukung belajar. “Kita akan perbanyak perbaikan sekolah. Saya kira Kutacane sudah menerima layar (Interactive Flat Panel). Layar sudah?” ujarnya di hadapan warga terdampak. Upaya ini diharapkan bukan hanya memulihkan operasional sekolah, tetapi juga meningkatkan mutu pembelajaran di wilayah yang terdampak parah.
Banjir yang melanda Kecamatan Babussalam, Lawe Sumur, dan Darul Hasanah menimbulkan dampak besar bagi masyarakat. BPBD Aceh Tenggara mencatat sedikitnya 10 orang meninggal dunia dan total 379 KK atau 1.212 jiwa terdampak. Kerusakan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan memperburuk kondisi mobilitas warga. Dalam konteks ini, pemulihan infrastruktur menjadi sangat penting untuk memulihkan aktivitas harian dan akses layanan dasar. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi kerusakan tersebut. “Sebelumnya, saya sudah mengalokasikan anggaran untuk fasilitas dan prasarana di desa-desa dan kabupaten,” katanya.
Presiden menambahkan bahwa pemerintah melakukan efisiensi anggaran di tingkat pusat demi memastikan bantuan bisa menjangkau masyarakat secara maksimal. “Kita melakukan banyak penghematan di pusat supaya bantuan bisa mengalir sebanyak mungkin untuk kepentingan rakyat di tingkat paling bawah,” tegasnya. Langkah ini memberikan manfaat nyata bagi warga di wilayah terdampak, terutama mereka yang membutuhkan percepatan pemulihan agar perekonomian lokal dapat kembali berjalan. Keberpihakan anggaran ini menjadi sinyal bahwa pemerintah ingin memastikan kebutuhan paling mendasar masyarakat terpenuhi tanpa hambatan birokrasi.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa atas musibah yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia mengajak masyarakat tetap optimistis menghadapi masa pemulihan. “Insya Allah kita bersyukur. Cuaca membaik, keadaan mulai berlalu. Kita berdoa,” tutur Presiden. Kehadiran langsung di lokasi bencana menjadi bentuk dukungan moral bagi warga sekaligus memastikan bahwa proses rehabilitasi berjalan sesuai kebutuhan. Dengan fokus pada perbaikan fasilitas publik dan pemulihan desa, pemerintah berharap masyarakat dapat segera bangkit dan kembali menjalankan aktivitas secara normal.
