Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus berupaya memperkuat pondasi ekonomi masyarakat melalui penguatan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Upaya ini diwujudkan lewat kegiatan peningkatan kapasitas pengurus koperasi, yang digelar oleh Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Kabupaten Mahulu, Selasa (11/11/2025), di Ballroom Lantai III Kantor Bupati Mahulu. Program ini menjadi bagian penting dari strategi Pemkab Mahulu untuk memperkuat kelembagaan koperasi, meningkatkan profesionalitas pengurus, serta mempercepat digitalisasi pengelolaan ekonomi kampung.
Kepala Bagian Perekonomian SDA Setkab Mahulu, Lung, menyampaikan bahwa pelatihan ini berfokus pada peningkatan kemampuan manajemen usaha dan pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa (SIMKOPDES). Hingga kini, Mahakam Ulu telah memiliki 50 Koperasi Desa Merah Putih aktif, seluruhnya telah berbadan hukum sebelum 20 Juni 2025. “Pembentukan koperasi di Mahulu telah mencapai 100 persen, dan ini menjadi kebanggaan bagi kita semua,” ungkapnya. Pelatihan dilaksanakan dalam dua angkatan, melibatkan pengurus koperasi dari seluruh kecamatan di Mahulu, mulai dari Long Bagun hingga Long Apari.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Mahulu, Stephanus Madang, yang membacakan sambutan tertulis Bupati Mahulu, Angela Idang Belawan, menegaskan bahwa KDMP adalah simbol kemandirian ekonomi masyarakat kampung. Menurutnya, koperasi bukan sekadar wadah usaha, tetapi juga instrumen sosial yang memperkuat solidaritas dan meningkatkan kesejahteraan warga. “Koperasi yang sehat berarti kampung yang sejahtera,” tegasnya. Ia juga menekankan bahwa Pemkab Mahulu berkomitmen melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa dan Inpres Nomor 17 Tahun 2025 terkait digitalisasi sistem koperasi.
Lebih lanjut, Stephanus menyoroti pentingnya transformasi digital koperasi sebagai langkah menuju tata kelola yang modern, transparan, dan akuntabel. Pemerintah daerah berkomitmen memastikan semua koperasi di Mahulu terintegrasi dengan sistem digital SIMKOPDES agar proses administrasi dan pengawasan menjadi lebih efisien. “Pengurus koperasi harus melek teknologi, karena digitalisasi bukan hanya tren, tetapi kebutuhan untuk memperkuat daya saing ekonomi kampung,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Stephanus menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam pembinaan KDMP, mulai dari Forkopimda, camat, hingga Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi. Ia berharap KDMP tidak hanya menjadi wadah ekonomi, tetapi juga sekolah kewirausahaan masyarakat kampung, yang menumbuhkan semangat kemandirian dan gotong royong dalam bingkai “Merah Putih”. “Mari kita kelola koperasi dengan kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan. Koperasi yang kuat akan membawa Mahulu melaju menuju daerah yang mandiri, maju, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
