BGN Apresiasi 31 Dapur SPPG di Lebak, Program MBG Aman, Bergizi, dan Tanpa Kasus Keracunan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebak, Banten, mendapat apresiasi tinggi dari Badan Gizi Nasional (BGN) karena berhasil melaksanakan program secara aman, higienis, dan tanpa kasus keracunan. Koordinator Wilayah BGN Kabupaten Lebak, Asep Royani, menyampaikan bahwa “pelaksanaan Program MBG berjalan lancar untuk memberikan kualitas pemenuhan gizi bagi pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.” Dengan total 31 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif, Lebak kini menjadi contoh daerah yang mampu menjalankan MBG secara tertib dan efektif, sejalan dengan visi nasional menciptakan generasi sehat dan produktif.

BGN Kabupaten Lebak terus memperkuat pengawasan dengan melibatkan Satgas MBG untuk memastikan seluruh proses penyajian makanan sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan. “Kami sekarang terus mengoptimalkan pengawasan dan pemantauan melibatkan Satgas MBG guna menghindari makanan yang bisa menimbulkan keracunan,” ujar Asep. Selain itu, pengelola SPPG juga tengah menjalani pelatihan dan sertifikasi, seperti Sertifikat Penjamah Makanan, Sertifikat Halal, dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan setiap makanan yang diterima pelajar dan masyarakat benar-benar sehat, bergizi, bersih, dan halal.

Kepala SDN 01 Kadu Agung Timur, Lilis Sulastri, menuturkan bahwa Program MBG membuat siswa lebih semangat dan fokus belajar. “Anak-anak merasa senang dan bahagia dengan mendapatkan makanan yang bergizi dan berprotein, kehadiran mereka juga meningkat,” ungkapnya. Data menunjukkan 353 siswa di sekolah tersebut menjadi penerima manfaat program ini. Dampak nyata terlihat dari meningkatnya motivasi belajar, konsentrasi siswa, dan penurunan angka ketidakhadiran. Hal ini menunjukkan bahwa MBG tidak hanya berperan dalam kesehatan, tetapi juga memperkuat kualitas pendidikan di daerah.

Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, menegaskan bahwa pelaksanaan MBG turut menggerakkan ekonomi lokal. “Program MBG bisa menghasilkan pendapatan ekonomi masyarakat karena bahan pokok pangan dipasok dari kearifan lokal, seperti pertanian, perikanan, dan peternakan untuk kebutuhan dapur SPPG,” ujarnya. Dengan sistem ini, MBG menjadi katalis ekonomi daerah — membuka lapangan kerja, meningkatkan permintaan bahan pangan lokal, dan memperkuat rantai pasok di tingkat desa. Upaya ini mendukung visi pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis daerah.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebak berhasil membuktikan bahwa kebijakan gizi nasional dapat berjalan aman, sehat, dan memberi manfaat luas. Dengan 31 SPPG yang beroperasi tanpa kasus keracunan, serta dukungan pengawasan BGN dan pemerintah daerah, MBG di Lebak menjadi model implementasi terbaik di Indonesia. Selain menyehatkan generasi muda, program ini juga menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat kemandirian daerah dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi.

#MBGUntukAnakBangsa #LebakSehat #GiziUntukSemua #GenerasiSehatCerdas #IndonesiaEmas2045 #ProgramMBG #BGN #SPPGLebak #BangunGiziBangunNegeri #MakanBergiziGratis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *