Antusias 400 Siswa Ikut Cek Kesehatan di SMPN 2: Langkah Nyata Deteksi Dini yang Terukur

Program Gebyar Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah yang digelar di SMPN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memberikan gambaran yang sangat positif tentang bagaimana sebuah upaya promotif dan preventif dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekolah. Sebanyak 400 siswa hadir dengan antusias meskipun terlihat sedikit grogi ketika mengantri sambil memegang data diri dan daftar pemeriksaan. Di ruang UKS dan ruang kelas yang diubah menjadi ruang pemeriksaan, guru dan petugas puskesmas bersama-sama mencatat hasil pemeriksaan secara rinci. Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara sekolah, dinas kesehatan, dan tenaga medis bisa dijalankan dengan baik, tanpa harus menunggu kondisi kesehatan menjadi kritis.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Riduan, menegaskan bahwa “Tujuannya simpel, agar anak-anak bisa mengetahui kondisi kesehatan lebih awal. Kalau sudah parah baru ketahuan, itu sudah terlambat. Fungsi CKG itu mengetahui lebih awal, lebih cepat, lebih baik.” Pernyataan ini selaras dengan program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mulai dijalankan secara luas pada tahun 2025 yang menargetkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi pelajar usia 7–17 tahun. Pemeriksaan dalam CKG mencakup status gizi, mata, telinga, gigi, serta skrining penyakit seperti anemia atau penyakit tidak menular lainnya. Dengan demikian, kegiatan di SMPN 2 menjadi bagian dari gerakan nasional yang lebih besar.

Dalam pelaksanaan di SMPN 2, setiap siswa menjalani rangkaian pemeriksaan mulai dari tekanan darah, berat badan dan tinggi badan, mata, pendengaran, kuku dan gigi, hingga skrining penyakit tertentu seperti frambusia. Bila ada hasil pemeriksaan yang memerlukan tindak lanjut, langsung dikomunikasikan ke orang tua agar dapat segera ditangani. Hal ini memperlihatkan mekanisme respons cepat dan transparan antara sekolah, tenaga kesehatan, dan wali murid. Salah satu siswa, Belicia Giselda (14) mengungkap, “Tadi diperiksa tensi, gula darah, mata, dan gigi. Sedikit tegang, tapi semuanya aman. Hanya minus di mata, jadi aku harus lebih rajin pakai kacamata.” Ini menunjukkan bahwa interaksi langsung dengan peserta bisa menguatkan kesadaran menjaga kesehatan sejak dini.

Program semacam ini tak hanya bermanfaat di satu sekolah. Setelah gebyar di SMPN 2, 11 Puskesmas di Kota Palangka Raya akan melaksanakan pemeriksaan di seluruh sekolah — baik SD, SMP, SMA, dan madrasah — sesuai wilayah kerja masing-masing. Upaya ini selaras dengan strategi nasional untuk membangun generasi sehat melalui deteksi dini sebagai pilar utama. Data di level nasional juga menunjukkan bahwa banyak anak mengalami gangguan gigi, mata, maupun kecemasan akibat penggunaan gawai, sehingga program CKG diharapkan mampu menangani masalah-masalah tersebut sejak awal. Pemerintah menyasar 53,8 juta siswa di lebih dari 282 ribu sekolah lewat program CKG tanpa biaya kepada siswa.

Pelaksanaan Gebyar Cek Kesehatan Gratis di SMPN 2 Palangka Raya merupakan contoh keberhasilan inisiatif deteksi dini yang aplikatif dan diterima baik oleh siswa, sekolah, dan tenaga medis. Dengan menyertakan rangkaian pemeriksaan menyeluruh dan mekanisme tindak lanjut langsung, program ini memperkuat upaya preventif dalam menjaga kesehatan anak sejak dini. Dukungan dari program nasional CKG menambah bobot pentingnya gerakan ini sebagai bagian dari strategi membangun generasi sehat. Semoga inisiatif serupa terus meluas dan membangun budaya kesehatan di sekolah-sekolah di Indonesia.

#GenerasiSehat #DeteksiDini #CKG #CekKesehatanGratis #AnakSekolah #PalangkaRaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *