TNI Kerahkan Kekuatan dan Alutsista Membantu Mencari Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali

Dalam situasi darurat seperti musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, kehadiran dan respon cepat Tentara Nasional Indonesia (TNI) menunjukkan komitmen tinggi institusi ini terhadap nilai kemanusiaan. Melalui Komando Armada II, TNI langsung mengerahkan kekuatan laut dan udara, termasuk kapal perang, pesawat CN 235, kapal cepat, hingga tim elit Komando Pasukan Katak (Kopaska). Langkah sigap ini tidak hanya mencerminkan profesionalisme militer, tetapi juga menjadi bukti bahwa TNI adalah garda terdepan dalam membantu rakyat di saat krisis.

 

Pelaksanaan operasi SAR ini dilakukan dengan skala besar dan terorganisir. TNI tak sekadar mengandalkan alutsista modern, tetapi juga menjalin koordinasi dengan berbagai instansi lain seperti Basarnas, Polri, dan pemerintah daerah. Penempatan langsung komando oleh Danguspurla Koarmada II memperlihatkan keseriusan dan dedikasi tinggi, bahwa nyawa manusia jauh lebih berharga daripada segala hambatan yang dihadapi di laut. Dalam kondisi cuaca buruk sekalipun, TNI menunjukkan ketangguhan dan kesungguhan menjalankan tugas.

 

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, secara terbuka menjelaskan bahwa operasi penyelamatan ini merupakan implementasi dari tugas konstitusional TNI sebagaimana tercantum dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b angka 13 UU TNI, yakni membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan. Ini adalah bentuk nyata dari peran TNI tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tapi juga sebagai pelindung rakyat dalam berbagai situasi darurat. TNI hadir bukan hanya saat perang, tetapi juga ketika kemanusiaan memanggil.

 

Fokus utama dalam operasi ini adalah menyelamatkan korban yang masih belum ditemukan. Hingga saat ini, Basarnas mencatat 6 orang meninggal dunia dan 29 selamat dari total 65 penumpang kapal. TNI bersama seluruh tim gabungan terus bekerja keras menembus batas-batas waktu dan kondisi alam yang tidak bersahabat demi menemukan seluruh korban. Mereka bekerja tanpa pamrih, membuktikan bahwa rasa kemanusiaan dan tanggung jawab sosial merupakan fondasi utama pengabdian seorang prajurit.

 

Masyarakat Indonesia diajak untuk turut serta dalam mendukung proses penyelamatan ini, baik melalui doa maupun informasi yang relevan dan akurat. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan pelayaran harus menjadi perhatian bersama, dan bahwa negara hadir melalui TNI saat rakyat membutuhkan pertolongan. Kita semua berharap agar semua korban segera ditemukan dan proses evakuasi berjalan lancar. Hormat dan apresiasi setinggi-tingginya layak diberikan kepada seluruh personel yang telah mempertaruhkan nyawa mereka demi kemanusiaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *