Pemkot Malang Genjot 57 Koperasi Merah Putih Siap Beroperasi Desember, Wujudkan Kemandirian Ekonomi Warga

Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui percepatan operasional 57 Koperasi Merah Putih (KMP) yang ditargetkan siap beroperasi pada Desember 2025. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen nasional dalam mendukung program Koperasi Merah Putih yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, sebagai wadah pemberdayaan ekonomi rakyat di tingkat desa dan kelurahan. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan bahwa pelatihan yang diberikan kepada pengurus dan pengawas koperasi merupakan langkah penting sebelum koperasi benar-benar beroperasi. “Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan manajerial dulu. Kami juga sudah buka kesempatan tiga unit bisnis, tinggal nanti pelaksanaan harus disusun dengan rapi,” ujarnya.

Program pelatihan yang dilaksanakan di Malang Creative Center (MCC) difokuskan pada peningkatan kompetensi pengurus dan pengawas koperasi agar mampu mengelola usaha secara profesional. Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menjelaskan bahwa peserta dibekali materi tentang penyusunan rencana bisnis, pengajuan proposal modal, hingga kerja sama dengan mitra usaha. “Setelah mereka mendapatkan pelatihan, selanjutnya bisa menjalankan tiga unit bisnis tersebut. Nanti ada MoU dengan tiga distributor,”ungkap Eko. Langkah ini sejalan dengan semangat pemerintah dalam menciptakan koperasi modern yang berdaya saing dan memiliki akses kemitraan yang kuat.

Adapun tiga unit usaha utama yang akan dijalankan koperasi adalah penjualan LPG, sembako, dan air minum isi ulang. Ketiganya dipilih karena memiliki permintaan yang stabil dan merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Pemerintah juga telah menyiapkan dukungan kemitraan strategis dengan Hiswana Migas untuk pasokan LPG, Buloguntuk sembako, dan Mixzuone untuk peralatan air minum isi ulang. Dengan adanya kerja sama tersebut, koperasi dapat langsung beroperasi dengan rantai pasok yang terjamin. “Kami belum mendorong simpan pinjam. Sementara tiga unit usaha ini dulu,” kata Eko, menegaskan fokus awal koperasi agar berjalan dengan efisien dan realistis.

Selain itu, pemerintah membuka peluang akses permodalan hingga Rp3 miliar bagi koperasi yang sudah memiliki unit usaha aktif. Dana ini dapat diperoleh melalui perbankan nasional dengan mempertimbangkan kelayakan usaha koperasi. Program ini merupakan wujud nyata dari strategi pemerintah dalam memperkuat ekonomi lokal berbasis kelembagaan yang transparan dan terukur. Sinergi antara pelatihan, kemitraan bisnis, dan dukungan finansial diharapkan mampu mempercepat transformasi koperasi menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di tingkat bawah.

Upaya Pemkot Malang menargetkan operasional 57 Koperasi Merah Putih pada Desember 2025 merupakan langkah konkret dalam memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan. Dengan dukungan penuh pemerintah, pelatihan manajerial yang terarah, serta kemitraan strategis dari sektor swasta dan BUMN, koperasi di Kota Malang siap menjadi contoh sukses pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat. Program ini tidak hanya menghadirkan peluang usaha, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian ekonomi warga yang berkelanjutan dan sejahtera.

#KoperasiMerahPutih #KopdesBangkit #MalangMandiri #EkonomiKerakyatan #KoperasiModern #PrabowoUntukRakyat #WahyuHidayat #KoperasiBerdaya #UMKMNaikKelas #EkonomiDesaMaju #KoperasiTumbuhBersama #TransformasiEkonomiDesa #BangunDariDesa #KoperasiUntukSemua #GerakanEkonomiRakyat #KoperasiBergerakMaju #IndonesiaMajuBersama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *