Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengusulkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Mamberamo, Papua, sebagai langkah strategis untuk mendorong kemandirian energi nasional sekaligus pemerataan pembangunan di kawasan timur Indonesia. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, serta kepada para gubernur di wilayah Papua. Menurut Iftitah, potensi Sungai Mamberamo yang panjangnya mencapai 600 hingga 1.200 kilometer menjadikannya sangat layak untuk dikembangkan menjadi sumber energi berskala besar.
Iftitah mengungkapkan bahwa inspirasi pembangunan PLTA di Mamberamo berangkat dari keberhasilan Tiongkok membangun PLTA di Sungai Yangtze, Yichang, yang mampu menghasilkan listrik hingga 22 ribu megawatt dan mengalir ke sepuluh provinsi. Ia menyebutkan, hasil riset BPPT tahun 1999 yang kini tengah dikaji ulang oleh tim ekspedisi patriot menunjukkan potensi listrik Mamberamo bisa mencapai 12 gigawatt. “Itu bukan hanya cukup untuk Papua, tetapi juga bisa mengaliri wilayah luar Papua,” ujarnya usai bertemu Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Menurut Iftitah, pembangunan PLTA Mamberamo tidak hanya berorientasi pada penyediaan infrastruktur energi, tetapi juga pada nilai tambah ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. Ia menegaskan pentingnya pendekatan pembangunan yang saling melengkapi antara sektor energi dan sektor ekonomi produktif. “Jadi, pengembangannya tidak hanya fokus kepada infrastruktur semata, tetapi juga harus memperhatikan nilai ekonominya, sehingga keduanya bisa saling melengkapi,” katanya.
Selain membahas rencana pengembangan energi terbarukan, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda. Dalam pertemuan itu, dibahas pula peluang kerja sama dan investasi di berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, industri, dan pariwisata di kawasan timur Indonesia. Iftitah menilai keterlibatan investor, baik domestik maupun asing, akan menjadi faktor penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi daerah.
Gagasan pembangunan PLTA Mamberamo dinilai sebagai langkah visioner dalam upaya transisi energi hijau nasional, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon dan pengembangan sumber energi terbarukan. Selain memperkuat ketahanan energi, proyek ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan akses listrik di daerah terpencil, dan mempercepat pemerataan ekonomi di wilayah timur Indonesia. Dengan potensi besar yang dimiliki, Papua berpeluang menjadi pusat energi bersih masa depan bagi Indonesia dan kawasan sekitarnya.
