Lampung Mantapkan Posisi sebagai Lumbung Pangan Indonesia lewat Kolaborasi Pemerintah dan TNI

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran Provinsi Lampung sebagai lumbung pangan nasional melalui sinergi lintas sektor bersama TNI dan Kementerian Pertanian. Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam kegiatan Panen Ketahanan Pangan TNI Angkatan Laut yang berlangsung di Prokimal, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara. Dalam kesempatan itu, Gubernur Mirza menyampaikan bahwa Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang mandiri dan berdaulat pangan. Dengan proyeksi produksi padi mencapai 3,5 juta ton pada tahun 2025 dan surplus beras sekitar 800 ribu ton, Lampung kini menempati posisi kelima secara nasional sebagai daerah penghasil beras terbesar.

Selain padi, Lampung juga dikenal sebagai salah satu sentra produksi jagung terbesar di Indonesia dengan capaian hampir 3 juta ton per tahun. Surplus jagung tersebut mendorong pertumbuhan industri pakan ternak dan berdampak positif terhadap peningkatan populasi ayam serta kambing di wilayah tersebut. Tak hanya itu, Lampung turut menyumbang sekitar 60 persen produksi singkong nasional dan menjadi salah satu penghasil utama gula di Tanah Air. Potensi besar ini menjadikan Lampung sebagai salah satu penopang utama dalam sistem ketahanan pangan nasional yang tengah diperkuat pemerintah.

Gubernur Mirza juga menyoroti peningkatan kesejahteraan petani sejak masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa kebijakan pemerintah yang menaikkan harga gabah dan jagung telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian desa. Pendapatan petani meningkat hampir dua kali lipat, dan aktivitas ekonomi di sentra pertanian kembali hidup. Dalam kesempatan tersebut, ia juga melaporkan capaian Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung yang telah menjangkau 77 persen sekolah dengan dapur aktif, menjadikannya yang tertinggi secara nasional. Program ini ditargetkan dapat mencakup seluruh sekolah di provinsi tersebut dalam waktu dua bulan ke depan.

Selain itu, Gubernur Mirza mengapresiasi keberhasilan TNI Angkatan Laut dalam mengembangkan proyek percontohan kedelai unggul di Lampung Utara. Menurutnya, langkah tersebut merupakan inovasi penting dalam upaya mengurangi ketergantungan impor kedelai sekaligus memperkuat kemandirian pangan nasional. Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, menambahkan bahwa produktivitas hasil tanam kedelai mampu melampaui rata-rata nasional, yakni 1,2 ton per hektare, setelah masa tanam selama 104 hari. Capaian tersebut menjadi bukti konkret kontribusi TNI AL dalam memperkuat ekonomi nasional melalui ketahanan pangan.

Kegiatan panen di Lampung Utara dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsudin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Panglima TNI, Kepala Staf Kepresidenan, dan Kepala Staf Angkatan Laut. Mereka bersama-sama melakukan panen simbolis kedelai merah putih, meninjau stand inovasi pertanian, serta menyaksikan langsung kegiatan dapur lapangan MBG yang menyiapkan 50 porsi makanan bergizi setiap hari untuk siswa. Acara ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan TNI dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Sinergi tersebut menegaskan posisi Lampung sebagai pilar penting ketahanan pangan Indonesia menuju visi Lampung Maju–Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *