Pemerintah Kabupaten Bogor manfaatkan pembangunan dapur makan bergizi gratis untuk penuhi gizi anak dan ciptakan lapangan kerja

Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memanfaatkan pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai strategi ganda yang tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga mengatasi masalah pengangguran di wilayahnya. Melalui program ini, setiap dapur yang dibangun akan menyerap tenaga kerja hingga 50 orang, mulai dari pengelola, juru masak, hingga petugas distribusi. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan bahwa jika target 500 dapur tercapai, akan ada potensi lapangan kerja bagi 25 ribu warga. Menurutnya, program ini bukan sekadar soal makanan, tetapi juga tentang menggerakkan ekonomi rakyat.

Hingga kini, Pemkab Bogor telah menyiapkan 270 titik lokasi calon dapur MBG yang tersebar di 40 kecamatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 titik sudah diverifikasi Badan Gizi Nasional dan siap dibangun. Dalam peresmian dapur MBG Polres Bogor di Cimandala, Rudy menegaskan bahwa pembangunan akan terus dikejar melalui kerja sama lintas sektor, melibatkan Polres, Kodim, hingga pihak swasta. Hanya pada hari peresmian tersebut, 10 dapur baru langsung ditambahkan untuk mempercepat pencapaian target.

Setiap dapur MBG dirancang melayani sekitar 3.000 porsi makanan bergizi per hari, khususnya untuk siswa sekolah dasar dan menengah. Ketentuan ini sesuai arahan Badan Gizi Nasional untuk mendukung tumbuh kembang anak serta mencegah kasus kekurangan gizi. Namun, Rudy menekankan bahwa manfaat program ini jauh lebih luas, karena bahan baku masakan diambil dari petani, pedagang, dan pelaku UMKM lokal, sehingga roda perekonomian masyarakat sekitar dapur ikut bergerak.

Dampak positif program MBG mulai terlihat, bukan hanya di sektor pendidikan dan kesehatan, tetapi juga pada kehidupan sosial ekonomi warga. Petani mendapatkan pasar tetap untuk hasil panennya, pedagang dan pelaku usaha mikro memperoleh peningkatan permintaan, sementara warga yang direkrut sebagai pengelola dan juru masak memperoleh penghasilan tetap. Kolaborasi ini menciptakan rantai manfaat yang menyentuh banyak lapisan masyarakat, menjadikan program MBG lebih dari sekadar layanan makan gratis.

Pemkab Bogor menargetkan seluruh 500 dapur MBG dapat beroperasi penuh pada tahun 2026, mencakup seluruh desa dan kelurahan di wilayah tersebut. Rudy menegaskan bahwa keberhasilan program ini adalah hasil kerja bersama berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga masyarakat. Dengan semangat kolaborasi ini, Kabupaten Bogor berharap mampu menciptakan masa depan yang lebih sehat, sejahtera, dan mandiri bagi seluruh warganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *