Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto kini telah menyasar puluhan ribu pelajar di Kabupaten Banyuwangi. Sejak dimulai pada 14 Juli 2025, program ini telah menjangkau 44.917 siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan seluruh 184.771 pelajar, baik di sekolah negeri, swasta, maupun pondok pesantren, akan ikut diperiksa kesehatannya. Langkah ini menjadi upaya serius pemerintah dalam menjaga kesehatan generasi muda sejak dini.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan ini sangat bermanfaat untuk mendeteksi penyakit lebih awal. Hasil pemeriksaan yang dilakukan akan menjadi bahan evaluasi sekaligus dasar bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pencegahan. Jika ditemukan masalah kesehatan seperti karies gigi atau gangguan lainnya, siswa langsung dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Dengan demikian, program ini tidak hanya bersifat pemeriksaan, tetapi juga ditindaklanjuti secara nyata.
Hingga pekan keenam pelaksanaan, tercatat sebanyak 35.372 siswa SD, 8.292 siswa SMP, dan 1.253 siswa SMA telah diperiksa. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Banyuwangi, mayoritas siswa berada dalam kondisi baik, khususnya pada pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah yang sebagian besar normal. Meski demikian, beberapa kasus hipertensi dan hiperglikemia ditemukan meski jumlahnya relatif kecil. Temuan ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan dini agar potensi masalah kesehatan bisa segera diketahui dan ditangani.
Selain itu, tim medis juga menemukan sejumlah gangguan kesehatan lain yang cukup umum terjadi pada pelajar. Karies gigi masih menjadi masalah yang banyak dijumpai, begitu pula gangguan pendengaran dan kesehatan mata. Gangguan penglihatan diduga erat kaitannya dengan tingginya intensitas penggunaan gadget di kalangan anak dan remaja. Setiap siswa yang terdeteksi mengalami gangguan langsung diarahkan untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius di kemudian hari.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga melengkapi upaya ini dengan langkah pencegahan, salah satunya melalui pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri guna mencegah anemia. Dengan kombinasi pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan pencegahan berkelanjutan, diharapkan kondisi kesehatan pelajar di Banyuwangi semakin terjaga. Program CKG bukan hanya sebatas agenda pemeriksaan, melainkan investasi jangka panjang untuk membentuk generasi muda yang sehat, produktif, dan siap menghadapi masa depan.